Terapkan Kawasan Green School

Membangun kesadaran lingkungan memang perlu terus dilakukan. Termasuk,
pada kalangan remaja. Ini pula yang dilakukan SMA Purwosari dengan
mencanangkan sekolahnya sebagai kawasan green school.
Kepala
SMA Purwosari, Nur Hasan menyatakan, pencanangan itu sebenarnya sudah
berlangsung sejak 2004. "Kami ingin mewujudkan sekolah yang nyaman dan
asri," terangnya.
Dirinya menjelaskan, ide green school itu sebenarnya bermula dari rasa keprihatinannya selama ini. "Sulit
mencari sekolah yang rindang dengan banyak tanaman pelindung di
dalamnya," ujarnya kemarin (4/5). Yang banyak, lanjut dia, sekolah yang
memenuhi halamannya dengan paving.
Kondisi itu, kata dia,
jelas kurang baik. Terutama, untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi
kegiatan belajar-mengajar. Untuk itu, sejak 2004 ia dan beberapa guru
sepakat menjadikan sekolahnya sebagai kawasan green school.
Lebih
dari itu, pencanangan tersebut juga sebagai salah satu upaya untuk
mengurangi perubahan cuaca ekstrim sebagai akibat pemanasan global.
Dirinya menjelaskan, fenomena tersebut tak lepas dari kian menipisnya
kawasan hijau sebagai paru-paru dunia.
Nah, sebagai
wujud nyata pencanangan itu, pihaknya mewajibkan para peserta didik
aktif menanam pohon. Kegiatan itu biasanya dilakukan secara berkala. Di
antaranya, saat musim hujan hingga penerimaan siswa baru. "Biasanya,
kami bentuk kelompok-kelompok untuk membawa bibit tanaman yang kami
butuhkan," jelasnya.
Dari pengamatan Radar Bromo,
sekolah yang berada di Jl Pegadaian, Purwosari ini memang cukup asri.
Deretan tanaman hijau terlihat di sejumlah sudut sekolah. Mulai
rerumputan, tanaman produktif, hingga tanaman pelindung.
Kendati demikian, Nur sendiri mengaku pencanangan green school itu dirasa belum cukup. "Sementara ini, kami siap untuk melengkapinya dengan clean school. Jadi, selain hijau juga bersih," imbuhnya.